CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Rabu, 07 Desember 2011

I love ospay


Nggak tau kenapa, saya sukaaaaa banget oseng-oseng daun pepaya
.

Bumbunya sederhana saja, sebagaimana jenis tumisan lainnya: bawang merah, bawang putihnya dikeprek saja, garam-gula secukupnya, cabe merah dan cabe rawit.
 
Setiap pulang kerja di sore hari, saya akan berharap-harap di meja makan tersaji sayuran favorit ini. Meskipun setiap hari kepada Si Mbak selalu kupesankan untuk membuat tumis daun pepaya ini, tetapi sayangnya tidak setiap hari bisa dapet daun pepaya. So kadang-kadang saya bisa "bertemu" dengan Si Ijo Royo-Royo, dan di lain waktu saya harus gigit jari. Tetapi justru efek kejut dan surprise ritual membuka tutup saji diam-diam saya nikmati.

Tumis pepaya ini lebih nikmat jika dimakan tanpa nasi. Sehingga sensasi rasa sedikit-pahit, gurih, asin, dan pedasnya menjadi lebih terasa.

Ada satu lagi menu daun pepaya yang saya sukai: lalap rebus daun pepaya. Dipadu dengan sambel terasi dan nasi hangat, bahkan dengan lauk sederhana pun bisa membuat saya enggan berhenti.

Saya dengar, daun singkong berkontribusi pada meningkatnya kadar asam urat dalam tubuh. Tetapi saya belum pernah dengar kontribusi negatif apa yang disumbangkan oleh daun pepaya. Apalagi jika kebanyakan. Ada yang tahu?

0 komentar: